Badan Pusat Statistik 2024 mencatat Tingginya Angka Perceraian, Fenomena Tak Biasa terkait perkawinan dan perceraian di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir secara nasional angka perkawinan.
Mengalami penurunan drastis hingga 2 juta pasangan di Jakarta angka perkawinan menyusut di angka nyaris 4.000 dari 47.000 menjadi 43.000 pasangan angka pernikahan terendah terpantau di wilayah Papua dari kisaran 4.000 ke 1000 pasangan.
Sementara hal terbalik terjadi di angka perceraian dalam 3 tahun terakhir angka perceraian justru meningkat drastis pada tahun 2021 ada lebih dari 447.000 kasus perceraian meningkat di 2022 melampaui 500.000 sedikit menurun di 2023.
Tetapi lebih tinggi dibandingkan 2021 yaitu 463.000 kasus terbanyak kasus percaraian disebabkan perselisihan terus menerus disusul masalah finansial faktor meninggalkan salah satu pihak hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Sedangkan perceraian terbanyak terjadi di Jawa Barat yaitu 102.280 kasus Tim tv1 mengabarkan memang benar ya pertanyaan gitu memang Boleh Memang boleh ini.
Bagaimana perempuan di seluruh dunia termasuk di Indonesia tingkat pendidikannya lebih baik sehingga potensi untuk berkarir juga tinggi walaupun gaji tetap lebih rendah.
Kesetaraan gendernya masih parah di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia ini membuat pilihan menikah karena untuk ekonomi pelan-pelan mulai ditinggalkan kira-kira secara sederhana itu dulu.
Kita bicara di di negara kita Indonesia mayoritas kan kita kan Muslim bisa dikatakan begitu dan setiap ingin melakukan pernikahan ada yang namanya ceramah biasanya dikatakan begini, Pernikahan itu sekali seumur hidup misalnya.
Pernikahan itu adalah hal yang sakral katanya, Pengantin yang sudah disandingkan berdua di meja penghulu itu dia ngangguk-ngangguk dengar itu.
Pemuda RI Takut Nikah & Punya Anak, Gegara Kebanyakan Informasi?
Angka pernikahan perprovinsi menurut BPS mengalami penurunan, Akhirnya menyebabkan banyak jomblo pada usia muda mulai dari usia 17-30 tahun tetap memilih untuk single.
Banyak alasan anak muda sekarang tidak mau menikah mulai dari banyaknya informasi yang di terima dari media sosial sampai lingkungan sekitar.
Pemerintah harusnya ikut ambil bagian untuk menangani masalah ini, dimana nanti kedepannya akan berpengaruh pada tingkat kelahiran.