Mengenal Baterai LFP Saingan Nikel yang di katakan Gibran!

mobil listrik dengan baterai LFP
mobil listrik dengan baterai LFP

Baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) adalah jenis baterai lithium-ion tanpa nikel yang menggunakan bahan lithium iron phosphate (LiFePO4) sebagai bahan katalis.

Baterai LFP digunakan dalam beberapa model mobil listrik, seperti Wuling Air ev.  Selain itu, baterai LFP juga digunakan dalam perangkat elektronik portabel, seperti power bank dan senter isi ulang, menara seluler, dan stasiun pangkalan untuk memastikan cadangan daya.

Baterai LFP di kenal lebih Murah secara produksi karena berbahan dasar besi namun keunggulannya adalah harga yang murah dan banyaknya stock. Namun secara kualitas ketahanan jarak tempuh dan pengisian baterai yang menggunakan Nikel jelas lebih unggul.

Kelebihan dan kekurang Baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate)

  1. Tidak memiliki panas berlebih.
  2. Memiliki kekuatan yang lebih tahan lama.
  3. Memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menahan siklus pengisian.

Kekurangan:

  1. Memiliki density energi yang lebih rendah dari baterai lithium-ion.
  2. Tidak mendukung fast charging karena besaran arus listrik yang diterima terbatas.

Jenis baterai mobil litrik yang beredar di dunia

Jenis baterai mobil listrik yang beredar di dunia antara lain Nickel-Metal Hydride (NiMH), Lead-Acid, Solid-State, Lithium-ion (Li-ion), dan Ultra Capacitor. Jenis baterai mobil listrik yang paling umum digunakan adalah Lithium-ion (Li-ion) . Jenis baterai mobil listrik yang digunakan tergantung pada sistem yang digunakan pada mobil tersebut.

Nickel-Metal Hydride

Nickel-Metal Hydride (NiMH) adalah jenis baterai isi ulang yang menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi dan nikel serta logam lain sebagai elektroda. Baterai NiMH memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:Kelebihan:

  1. Lebih ramah lingkungan daripada baterai timbal-asam.
  2. Memiliki kapasitas yang lebih besar daripada baterai NiCd.
  3. Tidak mengandung logam berat berbahaya seperti kadmium.

Kekurangan:

  1. Memiliki tingkat self-discharge yang tinggi.
  2. Memiliki harga yang lebih mahal daripada baterai timbal-asam.
  3. Memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada baterai lithium-ion.
BACA JUGA  Tim Keamanan Google Memperingatkan Pengguna Tentang 18 Bug Di Ponsel Android Tingkat Massal

Baterai NiMH digunakan dalam beberapa model mobil listrik, seperti Toyota Prius. Selain itu, baterai NiMH juga digunakan dalam perangkat elektronik portabel, seperti kamera digital, pemutar musik, dan telepon genggam.

Lead-Acid

Baterai lead-acid adalah jenis baterai isi ulang yang pertama kali ditemukan pada tahun 1859 oleh fisikawan asal Prancis, Gaston Planté.

Baterai ini masih banyak digunakan hingga saat ini karena harganya yang terjangkau dan keandalannya. Mereka umum digunakan dalam mobil, kapal, dan sistem catu daya tak terputus (UPS). 

Baterai lead-acid terdiri dari elektroda positif yang terbuat dari oksida timbal dan elektroda negatif yang terbuat dari timbal spons. Keduanya terendam dalam larutan asam sulfat. 

Meskipun memiliki kepadatan energi yang rendah, baterai lead-acid mampu memberikan arus lonjakan tinggi, sehingga cocok digunakan dalam kendaraan bermotor untuk menyediakan arus lonjakan tinggi yang diperlukan oleh starter. 

Baterai lead-acid juga bekerja baik pada suhu dingin dan lebih unggul daripada baterai lithium-ion saat beroperasi dalam kondisi sub-nol.

Lithium-ion (Li-ion)

Jenis baterai mobil listrik yang umum digunakan antara lain Lithium-ion (Li-ion), Nickel-Metal Hydride (NiMH), Lead-Acid, Solid-State, dan Ultracapacitor.

Baterai Lithium-ion (Li-ion) adalah jenis baterai mobil listrik yang paling banyak digunakan. Beberapa mobil listrik yang menggunakan teknologi baterai Lithium-ion (Li-ion) antara lain Almaz Hybrid dan Wuling Air ev. 

Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia

Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada 2022, produksi nikel di Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton, atau menyumbang 48,48% dari total produksi nikel global. 

Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022, yakni mencapai 21 juta metrik ton, setara dengan Australia, dan menyumbang 21% dari total cadangan nikel global.

BACA JUGA  Kominfo Pakai Anggaran 700 Miliar Buat Server Sekelas Server Warnet

Pada tahun 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton, sementara cadangannya mencapai 21 juta metrik ton.

Sebagai pengasil Nikel terbesar di dunia sudah seharusnya kita mendukung produksi mobil dengan berbahan dasar nikel, untuk menggenjot ekonomi negara menuju indonesia emas.

Berbagai program Hilirisasi juga sudah di lakukan pemerintah indonesia sampai memberikan kemudahaan para exportir mobil listrik untuk membangun pabrik dan juga memberikan insentif untuk masyarakat yang ingin membeli kendaraan listrik.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *