jakarta, Cocotmedia – Menyedihkan Kominfo Pakai Anggaran 700 Miliar Buat Server Sekelas Server Warnet yang hanya terima data tanpa ada Backup dan perlindungan Antivirus yang berlapis.
Menurut mentri keuangan Sri Mulyani, Pemerintah sampai dengan saat ini sudah mnggolontorkan dana yang cuku besar untuk Kominfo membuat Pusat data nasional.
Anggaran yang sudah di keluarkan mencapai 700 Milyar terhitung dari Januari sampai Mei 2024 atau sekitar 5 bulan.
Kominfo di Nilai Tidak Perduli Dengan data Nasional
Masyarakat dan para pengamat menungkapkan rasa kecewa dengan kinerja Kominfo yang menganggap Tidak prduli dengan data nasional.
Di jaman yang modern seperti sekarang yang serba digital, Data merupakan hal yang sangat penting untuk di jaga negara yang di wakili instasi terkait.
Terlebih lagi dengan dana yang cukup besar seharusnya backup data dan Antivirus terbaru sudah bisa di lakukan sekaligus.
Pernyataan pak Budi Ari dianggap suatu kebodohan karena melempar tanggung jawab masalah backup data kepada telkom selaku vendor.
Kominfo Menyatakan data Yang terkena Virus Tidak Bisa Di Kembalikan 100%
Sebelumnya dalam konferensi Pers Kominfo bersama Badan Sandi Negara (BSN) sedang berusaha mengembalikan data yang rusak karena Virus ramsonware.
Budi Ari Dengan tegas menyatakan tidak akan bernegosiasi dengan peretas yang meminta uang tebusan untuk mengembalikan data.
Kominfo juga menyatakan bahwa data yang berhasil di retas adalah data semntara atau data backup, tapi kenyataanya terkuak ketika banyak gangguan di dalam sistem imgrasi yang menyebabkan antrian parah di bandara.
Dalam hasil rapat dengan anggota DPR barulah terungkap, Bahwa data server PDN berhasil di rusak dan tidak dapat di pulihkan.
Data Kementrian dan data Interpol juga di jual bebas di dark web setelah kominfo menyatakan tidak akan menebus data yang berhasil di retas.