Viral Ternyata di jepang punya budaya yang sedikit nyentrik mengenai golongan darah B , dimana mereka klasifikan kebiasaan dan sifat yang berbeda.
Kita mengetahui ada beberapa jenis Golongan darah yaitu A, B, AB, dan O dalam setiap golongan darah ini memang secara biologi memiliki identik yang berbeda secara kesehatan.
Namun beda nih di jepang ada kepercayaan dimana golongan darah tertentu memiliki sifat yang Sulit diatur, dan tidak mudah di prediksi yakni golongan darah B.
Hal ini di cetuskan oleh Masahiko Nomi yang sebenarnya seorang jurnalis senir asal jepang yang pertamakali mempopulerkan ciri-ciri kepribadian ini secara individu.
Teori Kepribadian Golongan Darah menurut Profesor Tokeji
Teori kepribadian golongan darah berakar pada dunia akademis dan telah dipopulerkan di Jepang. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929 oleh profesor Tokeji Furukawa, yang menerbitkan “Sebuah studi tentang temperamen dan golongan darah.”
Hal ini kemudian diperjuangkan lagi pada tahun 1970an oleh peneliti dan jurnalis Jepang Masahiko Nomi. Karya Nomi menghilangkan sebagian besar aspek rasis dan eugenika dari inkarnasi awal teori tersebut, dan dia menerbitkan beberapa buku terlaris tentang topik tersebut.
Baca juga : Carina Joe Penemu Vaksin Astrazeneca, Apa ia? |
Masahiko Nomi – Antropologi Berdasarkan Golongan Darah dan Esensi Golongan Darah
Masahiko Nomi adalah seorang jurnalis Jepang yang meneliti hubungan antara golongan darah dan ciri kepribadian.
Masahiko merupakan orang yang berhasil berhasil mempopulerkan Teori Kepribadian Profesor Tokeji dan akhirnya banyak di percayai sebagian masyarakat jepang.
Dia menerbitkan beberapa buku tentang topik tersebut, termasuk “Anthropology by Blood Type” dan “Essence of Blood Types,” pada tahun 1970an.
Menurut teori kepribadian golongan darah, setiap golongan darah dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu.
Misalnya, orang yang bergolongan darah A dikatakan sensitif, perfeksionis, dan cemas, sedangkan orang yang bergolongan darah B dikatakan kreatif, bersemangat, dan tidak dapat diprediksi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori kepribadian golongan darah, dan hal ini tidak diakui oleh komunitas ilmiah.
Meskipun diterima secara luas di Jepang, teori kepribadian golongan darah masih merupakan kepercayaan budaya dan bukan konsep yang terbukti secara ilmiah